Bibir Sumbing Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

3 months ago 15

TEMPO.CO, Jakarta - Bibir sumbing selama ini kerap dipersepsikan sebagai gangguan estetika semata. Ketua Dewan Medis Smile Train Asia Tenggara Mayor Jenderal TNI (Purn.) Budiman mengatakan kondisi tersebut memiliki dampak medis yang serius apabila tidak ditangani sejak dini, terutama bagi tumbuh kembang anak.

“Apabila tidak dioperasi tepat waktu, bayi akan kesulitan mengisap dan mengonsumsi makanan. Padahal kemampuan menyedot sangat penting bagi bayi baru lahir,” kata Budiman dalam acara Smile Train in Southeast Asia: Creating Smiles Through Safe & Quality Cleft Surgeries di Jakarta, Selasa 3 Juni 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gangguan tersebut, menurut dia, dapat menyebabkan malnutrisi hingga risiko stunting atau kekerdilan, karena berat badan anak tidak berkembang optimal. “Perkembangan anak dari segi berat badan akan terganggu. Risiko stunting pun menjadi lebih tinggi,” ujarnya.

Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak. Oleh karena itu, dr Budiman menekankan pentingnya operasi bibir sumbing dilakukan sedini mungkin, agar anak dapat berbicara dengan lebih baik serta menjalani terapi wicara pascaoperasi.

“Kadang-kadang, walaupun langit-langitnya sudah diperbaiki, anak tetap harus dilatih bicara. Terapi bisa dimulai sebelum maupun setelah operasi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pemantauan jangka panjang terhadap perkembangan anak sangat penting agar terapi wicara berjalan efektif.

Di samping aspek medis, bibir sumbing juga dapat menimbulkan dampak psikologis. Penampilan fisik yang berbeda dan hambatan komunikasi bisa memengaruhi kepercayaan diri serta kondisi mental anak. Oleh karena itu, penanganan bibir sumbing harus bersifat menyeluruh, mencakup tindakan medis, terapi wicara, hingga dukungan psikososial.

Dalam kesempatan yang sama, Smile Train Indonesia mencatat telah melakukan lebih dari 125.000 operasi bibir sumbing secara gratis di seluruh Indonesia selama dua dekade terakhir. Chief of Medical Affairs Smile Train Dr Larry Hollier menyatakan pentingnya memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa operasi bibir sumbing aman, berkualitas, dan tanpa biaya. “Kami ingin semua pasien dan keluarganya merasa tenang. Ini bukan sekadar tindakan medis, melainkan upaya mengembalikan harapan dan masa depan anak-anak,” ujar Larry.

Melalui pendekatan kolaboratif dan edukatif, Smile Train berkomitmen menjangkau lebih banyak anak di pelosok Tanah Air untuk memberikan bukan hanya senyum, tetapi juga kehidupan yang lebih baik.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |