Menag Paparkan Program Kader Ulama Perempuan di Hadapan Delegasi AIMEP

2 hours ago 2

Home > News Thursday, 18 Sep 2025, 15:25 WIB

Kemenag punya berbagai rencana mengirimkan kader-kader ulama selama satu tahun.

Menag Nasaruddin menerima delegasi AIMEP. (Kemenag)  Menag Nasaruddin menerima delegasi AIMEP. (Kemenag)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Menteri Agama, Nasaruddin Umar menerima kunjungan delegasi Australia - Indonesia Muslim Exchange Program aka AIMEP, di kantor Kementerian Agama, pada Rabu (17/9/2025).

Menag memaparkan Program Pendidikan Kader Ulama (PKU) dan Pendidikan Kader Ulama Perempuan (PKUP) yang digelar Masjid Istiqlal sebagai upaya menyiapkan ulama masa depan, termasuk mendorong lahirnya ulama perempuan.

“Kita juga memilki PKU dan PKUP, pendidikan kader ulama bukan hanya untuk laki-laki tapi juga untuk perempuan. Saya pikir PKUP satu-satunya pendidikan kader ulama untuk perempuan. Menurut saya hak perempuan menjadi ulama sama posisinya dengan hak laki-laki,” jelas Menag, dalam keterangannya.

Menag menjelaskan pelatihan ini tak hanya dilakukan di Indonesia, tapi turut diberikan bekal untuk mengenyam pendidikan di Amerika Serikat dan Mesir.

Ia menegaskan ulama bukan hanya untuk laki-laki tapi juga untuk perempuan..

“Jadi kita bersiap bersama program laki-laki dan perempuan untuk ulama kader di masa depan. Enam bulan latihan mengikuti kursus di AS dan Al-Azhar University selama enam bulan,” imbuhnya.

Selain itu Menag juga menyamapaikan berbagai rencana untuk mengirimkan kader-kader ulama selama satu tahun double degree antara Universitas PTIQ di Amerika Serikat, Mesir dan Maroko.

Menurutnya Maroko termasuk salah satu tempat yang menarik.

“Mereka memiliki universitas yang istimewa dan moderat disana,” ujar Menag.

Menag tidak hanya menyebutkan tentang program-program yang ada di Masjid Istiqlal, Menag juga menyarankan delegasi AIMEP untuk kunjungi Masjid At-Tin dan Masjid Sunda Kelapa.

Menurut Menag, menjelajahi Jakarta sama dengan menjelajahi tempatnya berkumpulnya masyarakat yang sangat beragam. Bukan hanya menjadi komunitas Muslim terbesar di dunia tapi masyarakat diwarnai dengan pengaruh budaya dan tradisi.

Yan Andri

Image

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |