Sesar Lembang Mulai Aktif, Bupati Jeje Baru akan Membahas Pengadaan Early Warning System

2 weeks ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT--Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengintruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan pengadaan alat pendeteksi gempa bumi atau Early Warning System (EWS) ditengah ancaman Sesar atau Patahan Lembang.

"Kita lakukan mitigasi terus. Dan memang kita harus punya alat-alat itu, alat pendeteksi dini, getaran gempa. Memang Bandung Barat belum punya EWS, kita akan bahas," ujar Jeje, Selasa (26/8/2025).

Sesar Lembang membentang sepanjang 29 kilometer dari Cilengkrang, Kabupaten Bandung memanjang hingga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Rentetan gempa bumi yang dipicu pergerakan dari Sesar Lembang itu beberapa kali terkadi sekal Juli sampai Agustus 2025.

Jeje mengatakan, peningkatan aktivitas Sesar Lembang menjadi perhatian serius Pemkab Bandung Barat. Pemerintah melalui BPBD terus menggencarkan edukasi mitigasi hingga melakukan pelatihan-pelatihan dalam menghadapi Sesar Lembang.

"Kita akan bahas lebih dalam lagi. Di mitigasi lagi, supaya lebih aman. Sosialisasi sudah dilakukan, nanti kita jangkau lebih luas lagi," katanya.

Secara lebih rinci, Petugas gabungan juga tengah melakukan penelusuran lebih detail terhadap jalur Sesar Lembang di Bandung Barat. Termasuk, melakukan pendataan rumah-rumah warga yang berada tepat di jalur Sesar Lembang.

"BPBD sudah melakukan pendataan terhadap rumah yang memungkinkan terdampak, berada di garis Sesar. Kita lakukan mitigasi, dan mungkin akan kita pindahkan atau seperti apa, nanti kita pikirkan," katanya.

Kondisi Terkini Sesar Lembang

Peneliti Gempa Bumi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Mudrik Rahmawan Daryono mengurai secara rinci mengenai Sesar Lembang yang bisa memicu gempa bumi. Sesar atau patahan itu membentang sepanjang 29 kilometer dari Cilengkrang, Kabupaten Bandung hingga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Mudrik mengatakan, jika melihat siklusnya, Sesar Lembang sudah memasuki fase pelepasan energi. Dari penelitian yang sudah dilakukan, kaya dia, siklusnya terjadi antara 170 sampai 670 tahun. Event gempa terakhir berdasarkan rekaman sedimentasi geologi terjadi pada abad ke-15.

"Jadi sudah 560 tahun hingga saat ini. Artinya sudah masuk rentang siklus ulang tahun gempa. Jadi bisa terjadi sekarang, bisa terjadi 100 tahun yang akan datang," ujar Mudrik di Lembang, Bandung Barat, Senin (25/8/2025).

Menurut Mudrik, Sesar Lembang hanya memiliki satu segmen atau bagian yang bisa menghasilkan satu event gempa bumi. Namun berdasarkan hasil berbagai penelitian, kekuatan gempa buminya bisa mencapai magnitudo 7.

"Dampak terburuknya, magnitudo 7. BMKG sudah membuat skenario, hasilnya MMI 8 untuk wilayah Bandung Raya. Penyebab pastinya jelas tektonik. Itu hal wajar karena bumi terus bergerak, kemudian ada bagian bagian bumi koplingnya itu udah besar sehingga harus melepaskan energi," kata Mudrik.

Dengan potensi kekuatan maksimal itu, dampak gempa dari Sesar Lembang akan terasa di semua wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Sehingga tanpa bermaksud membuat panik apalagi menakut-nakuti, namun upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gempa bumi yang bersumber dari Sesar Lembang ini tentunya harus dilakukan semua elemen masyarakat dan pemerintah tentunya.

Rentetan gempa akibat Sesar Lembang yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung Barat bahkan getatannya hingga terasa ke Kota Cimahi sejak Juni hingga Agustus ini tentunya harus menjadi perhatian.

"Itu harus diwaspadai. Kita harus mempersiapkan diri, tahu apa yang harus dilakukan ketika berada di sekolah, rumah, kamar mandi, agar bisa melindungi diri dan keluarga," kata Mudrik.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |