Banjir dan Topan Hantam Cina, Kerugian Rp43 Triliun dalam Sebulan

4 hours ago 5

(Ilustrasi) Seorang wanita berlari di antara terpaan hujan badai, saat Topan Mangkhut mendekati wilayah Shenzhen, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Bencana alam yang melanda Cina sepanjang bulan Agustus menimbulkan kerusakan luas dan kerugian ekonomi yang signifikan. Musibah banjir hingga kekeringan berdampak pada lebih dari 10 juta warga dan menelan korban jiwa.

Ministry of Emergency Management atau Kementerian Penanggulangan Bencana Cina mencatat kerugian ekonomi mencapai 19,6 miliar yuan atau sekitar Rp43 triliun, sementara 122 orang dilaporkan tewas atau hilang.

Dikutip dari The Independent, Jumat (12/9/2025), kementerian menyebutkan kerusakan terjadi pada jalanan, rumah, dan ladang pertanian, yang menimbulkan kerugian ekonomi langsung senilai 2,75 miliar dolar AS. Banjir yang tercatat sebagai bencana paling merusak tahun ini, dipicu hujan deras dengan intensitas tertinggi dalam beberapa dekade yang melanda wilayah utara dan selatan Cina.

Meteorolog menyebut cuaca ekstrem dipengaruhi perubahan iklim. Banjir pada Juli menewaskan puluhan orang di berbagai wilayah utara, termasuk Beijing, sementara banjir di Provinsi Gansu pada awal Agustus menewaskan 10 orang.

Curah hujan di Guangzhou pada 2–6 Agustus mencapai 622,6 milimeter, tiga kali lipat rata-rata bulanan kota itu. Media setempat melaporkan setidaknya tiga orang tewas akibat banjir. Kondisi diperburuk topan Podul dan Co-may, yang memaksa lebih dari 75 ribu orang di Guangdong mengungsi, mengganggu aktivitas di Hong Kong, dan menimbulkan kerugian ekonomi tambahan.

Kementerian Transportasi Cina melaporkan hujan sejak 1 Juli telah merusak jalan senilai lebih dari 16 miliar yuan di 23 provinsi. Kerugian ini menambah tekanan fiskal bagi pemerintah daerah, sehingga pemerintah pusat menyalurkan dana pinjaman darurat untuk pemulihan bisnis dan pertanian, serta mengalokasikan tambahan 430 juta yuan (Rp941 miliar) untuk bantuan bencana.

Total anggaran penanggulangan bencana sejak April mencapai sedikitnya 5,8 miliar yuan (Rp12,7 triliun). Musim hujan di Cina dikenal berpotensi menimbulkan kerusakan besar, dan paruh pertama 2025 tercatat bencana berdampak lebih dari 23 juta orang dengan kerugian ekonomi melebihi Rp113 triliun.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |