TEMPO.CO, Bengkulu - Kapal Motor (KM) Althaf menuju Pulau Enggano dari Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, membawa tiga orang anak buah kapal (ABK) dan lima orang penumpang dinyatakan hilang kontak selama 30 jam.
Humas Basarnas Bengkulu Mega Maysilva mengatakan Tim SAR telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait guna melakukan pencarian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah dapat informasi tersebut namun kapal nelayan itu tidak ada alat kontak hanya menggunakan ponsel. Informasi selanjutnya akan kami kabari," kata Mega pada awak media melalui pesan singkat, Senin 26 Mei 2025.
Sementara itu, Kepala Desa Kaana di Pulau Enggano Alamudin saat dihubungi mengatakan hingga saat ini KM Althaf beserta penumpangnya belum mendarat di Pulau Enggano.
"Kapal berangkat dari Pelabuhan Pulau Baai pukul 15.00 WIB, Sabtu 24 Mei 2024 Sampai saat ini belum tiba di Enggano dan telah hilang kontak lebih dari 30 jam," kata Alamudin.
Alamudin mengatakan jika salah seorang warga Pulau Enggano yang menumpang kapal tersebut sempat mengabarkan keberangkatannya kepada pihak keluarga yang ada di Pulau.
"Salah satu penumpang sempat kirim foto sebelum berangkat, mengabarkan keluarga yang ada disini," ujar Alamudin.
Ia menjelaskan jika menggunakan Kapal Nelayan, waktu yang dibutuhkan ke Pulau Enggano dari Kota Bengkulu selama 14 jam. Seharusnya KM Althaf telah tiba kemarin siang di Pulau Enggano. "Tapi hingga siang ini belum ada kabar," katanya.
Seperti diketahu,i Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mengalami pendangkalan alur sejak beberapa waktu lalu, sehingga mengakibatkan layanan pelayaran menuju Pulau Enggano menjadi terganggu. Untuk distribusi logistik pangan dan penumpang dari Pulau Enggano menuju Kota Bengkulu atau sebaliknya terpaksa menggunakan kapal nelayan.