Dari Ruang Sidang Korupsi, Netanyahu Umumkan Serangan Darat ke Gaza

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pada pembukaan sidang pengadilan korupsinya hari ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel telah memulai operasi intensif di Kota Gaza. Dia membuat pernyataan itu sebagai bagian dari permintaannya untuk dibebaskan dari kesaksiannya yang dijadwalkan secara rutin karena hal-hal penting sedang terjadi.

Dua divisi IDF, yang terdiri dari puluhan ribu tentara, mulai memperluas operasi darat di Kota Gaza semalam. Serangan brutal Israel sejak semalam mengusir paksa ribuan warga Kota Gaza dan membunuh serta mengubur puluhan lainnya.

Tahap awal serangan, yang dijuluki “Kereta B Gideon” dimulai beberapa pekan lalu dengan peningkatan serangan terhadap sasaran Hamas, termasuk menara bertingkat tinggi, dan operasi darat di pinggiran Kota Gaza dan di beberapa lingkungan di sebelah barat kota.

Militer Israel mengatakan bahwa divisi 162 dan 98 kini memperluas operasi mereka di Kota Gaza, dan dalam beberapa hari mendatang, divisi ketiga, divisi 36, juga akan bergabung, menambah puluhan ribu tentara lagi dalam serangan tersebut.

Sekitar 60.000 tentara cadangan telah dipanggil untuk operasi tersebut, selain 70.000 lainnya yang sudah berada dalam cadangan. Selain serangan di Kota Gaza, IDF mengatakan Divisi ke-99 sedang melakukan operasi pertahanan di zona penyangga Israel di Gaza utara, sementara Divisi Gaza beroperasi di selatan Jalur Gaza.

Warga Kota Gaza mengungsi menuju pengungsian Mawasi menyusul serangan Israel di Kota Gaza, Senin (15/9/2025).

Tentara penjajahan Israel telah melancarkan serangan intensif menggunakan “berbagai senjata” di seantero Gaza sejak Senin. Serangan itu dilancarkan di tengah KTT negara-negara Arab dan Islam menyikapi tingkah Israel yang semakin menggila di regional.

Jurnalis Muhammad Rabah melaporkan dari Gaza, pesawat-pesawat tempur Israel menghancurkan menara terbesar di Kota Gaza pada Senin, menurut sumber-sumber Palestina. 

Pesawat tempur Israel menargetkan Menara Al-Ghafri di bagian barat Kota Gaza dengan beberapa rudal setelah memaksa penduduknya untuk mengungsi, sehingga mengakibatkan kehancuran total. Menara tersebut menampung beberapa media dan terletak di kawasan padat penduduk pengungsi.

Ribuan warga Palestina dari Kota Gaza terpaksa mengungsi menuju kawasan Al-Mawasi di Jalur Gaza selatan untuk mencari tempat berlindung yang aman akibat intensnya serangan udara Israel yang menargetkan bangunan tempat tinggal dan menara.

Para pengungsi membawa barang-barang mereka dan menyusuri Rashid Coastal Street menuju Jalur Gaza selatan yang padat penduduknya, mencari tempat untuk menetap yang jauh dari rudal Israel. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan bahwa pendudukan Israel secara paksa menggusur penduduk Jalur Gaza di bawah pemboman.

Kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan pada Senin bahwa pendudukan memaksa warga untuk tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak di daerah Al-Mawasi, yang kekurangan kebutuhan dasar hidup, seperti air, makanan, dan layanan kesehatan, dan di mana penyakit menyebar dengan berbahaya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |