Dedi Mulyadi Minta Jurusan Perguruan Tinggi yang Sudah Mulai Jenuh Dievaluasi

2 hours ago 3

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyampaikan sambutan saat Peresmian Mahasiswa Baru Universitas Pasundan (Unpas) Tahun Akademik 2025/2026, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Selasa (16/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Salah satu permasalahan pendidikan di Jawa Barat (Jabar) adalah adanya ketidakcocokan antara kebutuhan industri dengan lulusan perguruan tinggi. Melihat kondisi ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta adanya evaluasi terhadap sejumlah jurusan di perguruan tinggi yang dinilai sudah mulai jenuh. Sehingga, jurusan yang ada lebih adaptif dan lulusannya bisa terserap oleh kebutuhan industri.

Dedi mencontohkan, jurusan Pendidikan Guru SD (PGSD) saat ini sudah banyak dan mulai menumpuk lulusannya. Namun, saat berbincang dengan sejumlah mahasiswa di Unpas, Dedi menemukan banyak mahasiswa baru yang mengambil jurusan PGSD. 

"Saya tadi kan, ngingetin. Yang ambil PGSD itu saya rasa kebanyakan sekarang. Bisa ga jurusan-jurusan itu nanti yang adaptif dengan perkembangan zaman. Apa yg menjadi tantangan 10-20 tahun ke depan, dari sekarang kita siapkan tenaga terampilnya," ujar Dedi saat menghadiri Pelantikan dan Perkenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Pasundan (Unpas) di Sabuga, Kota Bandung, Selasa (16/9/2025).

Dedi menilai, guru yang ada sekarang pun masih banyak yang belum diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Menurutnya, kesejahteraan guru yang ada, yang belum diangkat menjadi ASN PPPK, masih mengkhawatirkan.

Namun, kata dia, sejumlah mahasiswa baru yang mantap memilih jurusan PGSD mengaku terinspirasi dari orangtua kerja yang juga menjadi guru sehingga tertarik untuk mengikuti jejak orangtua mereka. Dedi menilai, kebutuhan guru saat ini harus benar-benar dipetakan. "Harus dilihat dulu. Sekarang kebutuhan guru seberapa, harus dipenuhi. Lalu dari data base kelulusan perguruan tinggi yang keguruan ada berapa. Kemudian kalau diserap, ada stok untuk berapa tahun supaya tidak terjadi penumpukan," katanya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |