TEMPO.CO, Jakarta - Warung makan Ayam Goreng Widuran yang berada di Kota Solo, Jawa Tengah, mengumumkan menu yang mereka jual merupakan produk non-halal. Hal tersebut menyita perhatian publik karena tempat makan legendaris yang telah beroperasi sejak 1973 ini baru mengumumkannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui akun Instagram @ayamgorengwiduransolo, pemilik mengumumkan bahwa menu yang dijual non-halal dan meminta maaf. Selain sudah mencantumkan label non-halal di outlet mereka, keterangan non-halal juga dicantumkan di keterangan Google Maps. “Kami berharap masyarakat dapat memberi kami ruang untuk memperbaiki dan membenahi semuanya dengan itikad baik,” demikian pemberitahuan tersebut pada Jumat, 23 Mei 2025.
Berawal dari Thread
Berdasarkan penelusuran Tempo, kehebohan berawal dari unggahan akun Thread @pedalranger yang mengaku terkejut setelah mengetahui menu makanan Ayam Goreng Widuran diduga menggunakan bahan baku non-halal . Kremesan tepung ayam dari rumah makan itu diduga digoreng dengan memakai minyak non-halal .
Salah satu pegawai Ayam Goreng Widuran, Ranto, menyebut menu yang viral disebut tidak halal tersebut adalah kremes ayam goreng. Sedangkan ayamnya halal. “Pencantuman keterangan non-halal sudah dilakukan beberapa hari yang lalu. Kebanyakan pelanggan sejak dulu memang nonmuslim,” kata Ranto pada Minggu, 25 Mei 2025, .
Wali Kota Solo Respati Ardi mendatangi rumah makan tersebut pada Senin, 26 Mei 2025. Karena pemilik tidak di tempat, Respati menghubunginya lewat telepon. Ia minta agar warung makan tersebut ditutup untuk dilakukan asesmen ulang terhadap kehalalan dan ketidakhalalan produk yang dijual. Permintaan itu pun dipenuhi oleh sang pemilik. Respati mengatakan pihaknya menyerahkan semua keputusan kepada pemilik usaha apakah akan tetap mempertahankan status kulinernya non-halal maupun halal ke depannya.
Berdasarkan penelusuran Tempo dalam sebuah video YouTube yang diunggah Jony Rahardja pada Sabtu, 29 Mei 2021, pemilik Ayam Goreng Widuran Solo bernama Indra. Indra merupakan pengusaha keturunan Tionghoa yang menjalankan bisnis rumah makannya di Jalan Sutan Syahrir Nomor 71, Kota Surakarta.
Indra juga membuka cabang Ayam Goreng Widuran di Ruko Sudirman Square Nomor 5, Kota Solo. Usaha warung makannya juga berekspansi hingga ke Pulau Dewata, tepatnya di Jalan Imam Bonjol Nomor 371, Denpasar, sehingga totalnya terdapat tiga cabang di seluruh Indonesia.