REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 15 Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mandiri dengan menggandeng partisipasi orang tua untuk menyiapkan makan bergizi setiap hari.
"Kegiatan MBG mandiri ini sudah berjalan hampir dua tahun dan Alhamdulillah mendapat dukungan penuh dari para orang tua," kata Kepala SMP Negeri 15 Mataram Sri Wahyu Indriani di Mataram, Selasa.
Kegiatan MBG mandiri tersebut merupakan program dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS) melalui lima pilar sehat yaitu sehat gizi, lingkungan, fisik, imunisasi, dan sehat jiwa.
Untuk sehat gizi, katanya, dilaksanakan dengan menerapkan program MBG mandiri dengan melibatkan partisipasi orang tua yang menyiapkan makanan bergizi dan berimbang bagi anak-anak setiap hari untuk dikonsumsi bersama setiap jam keluar main pada pukul 09.30 WITA.
Makanan bergizi yang dimaksudkan harus mengandung enam gizi yakni karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, protein, dan air putih. "Semua makanan termasuk air putih dibawa dari rumah dengan menggunakan tempat bekal dan tempat minum ramah lingkungan," katanya.
Hal tersebut tentu akan sejalan dengan pilar sehat lingkungan, kata dia, sebab tidak ada lagi yang menggunakan plastik yang bisa menimbulkan sampah plastik dan sejenisnya.
Untuk memastikan makanan anak-anak mengandung enam gizi yang ditetapkan, setiap hari pihaknya berkeliling melihat anak-anak makan sambil melihat bekal yang dibawa anak-anak. Jika ada yang tidak sesuai atau ada yang makan tanpa sayur, anak-anak akan diberikan edukasi secara bertahap.
"Alhamdulillah, orang tua juga memberikan respons baik dan menyebutkan anak-anak yang tidak suka sayur, setelah ikut MBG mandiri jadi suka makan sayuran," katanya.
Sementara bagi orang tua yang tidak sempat menyiapkan bekal untuk anak-anak, katanya, anak-anak diminta tetap membawa tempat makan dan tempat minum.
Anak-anak bisa membeli makanan dan air putih di kantin SMP Negeri 15 Mataram dengan menggunakan wadah masing-masing, sebab kantin di sekolah itu sudah dinyatakan sebagai kantin sehat dan jajanan pangan anak aman.
"Kantin kami sudah diintervensi langsung oleh BPOM, bahkan dilakukan inspeksi mendadak 3-4 kali. Hasilnya, Alhamdulillah jajanan pangan di kantin aman dari bahan-bahan berbahaya," katanya.
Terkait dengan itu pihaknya berharap hasil Cek Kesehatan Gratis (CKG) pelajar di SMP Negeri 15 Mataram bisa memberikan dampak positif terhadap program MBG mandiri yang dilaksanakan selama ini.
Terkait kemungkinan SMP Negeri 15 Mataram menjadi penerima Program MBG dari pemerintah, Sri mengatakan pihaknya tetap akan mendukung program pemerintah pusat.
"Program MBG mandiri akan kami hentikan, diganti dengan MBG dari pemerintah," katanya.
sumber : Antara