TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Cina Wang Wentao menandatangani dua Memorandum of Understanding (MoU). Kerja sama tersebut berpotensi menarik investasi hingga Rp 81,5 triliun dan menciptakan sekitar 15 ribu lapangan kerja di Indonesia.
Penandatanganan MoU disaksikan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang pada Ahad, 25 Mei 2025. Dua nota kesepahaman tersebut adalah Memorandum on Strengthening Economic Cooperation in Industrial and Supply Chain dan Memorandum on Two Countries Twin Parks Cooperation Project.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Airlangga mengatakan MoU ini tak hanya memperdalam kerja sama ekonomi. “Tapi juga membuka ruang yang luas bagi masuknya investasi berkualitas tinggi, transformasi industri berbasis nilai tambah, dan pengembangan kawasan industri terintegrasi yang berdaya saing global,” ujarnya lewat keterangan resmi dikutip Senin, 26 Mei 2025.
Memorandum on Strengthening Economic Cooperation in Industrial and Supply Chain bertujuan memperkuat industri dan rantai pasok bilateral. Fokusnya pada sektor-sektor strategis seperti manufaktur, logistik, teknologi tinggi, serta energi baru dan terbarukan.
Kedua negara sepakat mendorong partisipasi berbagai jenis pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk terlibat dalam kerja sama ekonomi di bidang industri dan rantai pasok. Selain itu disepakati untuk memfasilitasi pengembangan proyek-proyek industri di sektor-sektor utama, baik di dalam kawasan Two Countries Twin Parks seperti Batang–Yuanhong, maupun di lokasi-lokasi yang disepakati sebagai perluasan dari proyek percontohan awal.
Memorandum on Two Countries Twin Parks Cooperation Project diharapkan menjadi model kerja sama dua arah di sektor ekonomi dan perdagangan. Kerja sama dalam kerangka ini akan diimplementasikan pada beberapa kawasan industri strategis di Indonesia.
Lokasinya antara lain Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Wijayakusuma di Semarang, dan Kawasan Industri Bintan. “Inisiatif ini menargetkan potensi investasi kurang lebih Rp 61,5 triliun dan diharapkan mampu menyerap sekitar 10.500 tenaga kerja di berbagai sektor industri,” ucap Airlangga.