BI: Kami All Out untuk Menstabilkan Rupiah

3 months ago 31

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan akan all out atau melakukan upaya maksimal untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, BI masih akan terus melakukan intervensi terukur di pasar off-shore, pasar spot, dan pasar Domestic Non Delivarable Forward (DNDF), serta melakukan transaksi pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di dalam negeri.

Strategi yang dilakukan BI, menurut Denny, telah berhasil menguatkan nilai rupiah. Hal ini tercerminkan melalui kinerja mata uang Asia selama Mei 2025. “Sampai dengan 26 Mei, rupiah itu mengalami penguatan 2,6 persen,” ucap Denny kepada awak media di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin, 26 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Posisi rupiah berada di bawah baht Thailand yang menguat 2,95 persen dan ringgit Malaysia yang menguat 2,64 persen. Sementara di bawah rupiah ada dolar Singapura yang menguat 1,9 persen dan peso Filipna yang menguat 1,9 persen. Menurut Ramdan, BI terus berkomitmen untuk berada di pasar demi menjaga mekanisme supply dan demand serta menjaga agar rupiah tetap stabil.

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah akan ditutup menguat di kisaran Rp 16.140-Rp16.220 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin, 26 Mei 2025. “Perdagangan Senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Mei 2025.

Ibrahim mengatakan ada sejumlah sentimen global dan domestik yang memengaruhi pergerakan rupiah awal pekan ini. Dari luar negeri, keputusan Parlemen AS meloloskan Rancangan Undang-Undang Pemotongan Pajak menjadi salah satu penyebab pelemahan dolar. Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh keputusan lembaga pemeringkatan kredit Moody’s yang memangkas peringkat utang AS dari Aaa menjadi Aa1.

Dari dalam negeri, kata Ibrahim, penguatan rupiah dipengaruhi pertumbuhan uang beredar (M2) sebesar 5,2 persen secara year on year pada April 2025. Adapun pertumbuhan M2 pada bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen, tercatat Rp 9.390,0 triliun. Selain itu, pertumbuhan uang primer (M0) tercatat sebesar 13 persen pada April 2025 setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 21 persen.

Alfitria Nefi P berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |