Cerita Anggota Komisi IV DPRD hingga Wali Kota Solo soal Ayam Goreng Widuran: Kecewa

3 months ago 25

TEMPO.CO, Solo - Heboh Rumah Makan Ayam Goreng Widuran Solo yang ternyata menjual produk nonhalal membuat banyak pihak terkejut.

Sejumlah konsumen mengaku merasa menjadi korban dari ketidakjelasan status halal atau nonhalal produk yang dijual di rumah makan itu. Produk yang dimaksud adalah kremesan ayam yang belakangan terungkap dimasak dengan menggunakan minyak nonhalal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antara mereka yang mengaku menjadi korban Ayam Goreng Widuran adalah jajaran anggota Komisi IV DPRD Kota Solo. Ketua Komisi IV DPRD Solo Sugeng Riyanto mengemukakan beberapa hari sebelum ada pengumuman Rumah Makan Ayam Goreng Widuran menggunakan bahan baku nonhalal di salah satu produknya, sejumlah anggota Komisi IV membeli ayam goreng di situ.

"Jadi hanya selang beberapa hari saja sebelum ada pengumuman dari manajemen Ayam Goreng Widuran tentang produk nonhalal. Waktu itu selepas kegiatan sidak, dari Komisi IV ada yang mengusulkan makan siang di sana. Tapi waktu itu kami pesan dibungkus untuk dibawa pulang," ujar Sugeng ketika dihubungi melalui ponselnya, Senin, 26 Mei 2025. 

Sugeng mengakui selama ini masyarakat pada umumnya tidak mengetahui ada produk nonhalal yang dijual di rumah makan itu. Atas kejadian tersebut dia merasa kecewa dan dirugikan, terlebih dari pihak penjual tidak memberikan informasi yang memadai tentang produknya nonhalal. 

"Ya saya, kami korban, ya. Maksudnya adalah ada sangat banyak konsumen di Solo yang mereka muslim dan karena case seperti ini akhirnya tertipu. Tidak ada informasi yang memadai, seperti yang waktu kami ke sana, yang memesan dan membayar makanan itu pakai jilbab. Artinya kalau pihak penjual memiliki itikad baik harusnya memberikan informasi," kata Sugeng.

Sementara itu Wali Kota Solo Respati Ardi mengungkap menu Ayam Goreng Widuran merupakan salah satu kuliner kesukaan mendiang mertuanya. "Dulu makannya di rumah, dibawa pulang. Dulu, waktu mertua masih ada," kata dia. 

Dengan terungkap bahwa ada produk nonhalal yang dijual Rumah Makan Ayam Goreng Widuran, Respati mengaku kecewa. "Ya tentu kecewa, ya," ucap dia. 

Salah seorang warga asal Kabupaten Sukoharjo, Ari Sunaryo juga mengaku kecewa dengan rumah makan tersebut. Padahal dia terbilang sering membeli ayam goreng di rumah makan itu, termasuk mengajak teman atau kolega membeli ayam goreng di tempat itu. 

"Pernah juga pesan nasi ayam goreng box untuk acara di rumah, mengajak pejabat membeli juga di situ," katanya. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |