TEMPO.CO, Jakarta - Industri perfilman Indonesia akan kembali menghadirkan dua film horor yang dijadwalkan tayang pada bulan Juni 2025.
Dinukil dari laman IMDB, kedua film tersebut, yakni Tenung dan Jalan Pulang, mengangkat tema-tema mistis dan emosional yang cukup beragam, dengan pendekatan cerita yang berbeda.
1. Tenung - Tayang 5 Juni 2025
Film Tenung dijadwalkan tayang pada tanggal 5 Juni 2025 dan bercerita tentang seorang perempuan bernama Ira yang tinggal bersama ibunya, Linda. Kisah dimulai ketika Linda mulai mengalami berbagai kejadian tidak biasa yang bersifat mistis, termasuk halusinasi serta kondisi fisik yang kian memburuk. Keadaan tersebut berujung pada kematian Linda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, peristiwa ganjil terjadi pada hari pemakaman. Seekor kucing hitam melompati jenazah Linda, yang secara mengejutkan kemudian menunjukkan tanda-tanda kehidupan kembali. Setelah peristiwa tersebut, keluarga yang ditinggalkan mulai mengalami gangguan dan ketakutan akibat perubahan perilaku Linda yang kembali dari kematian.
Cerita kemudian mengarah pada pengungkapan bahwa Linda menjadi korban tenung, yakni semacam praktik ilmu hitam, yang menyebabkan dirinya dirasuki oleh kekuatan jahat. Kondisi ini menimbulkan ancaman bagi keturunannya, karena entitas tersebut memiliki tujuan untuk membinasakan seluruh garis keturunan keluarga. Film ini menggabungkan elemen horor supernatural dengan latar budaya lokal sebagai bagian dari konstruksi naratifnya.
2. Jalan Pulang - Tayang 19 Juni 2025
Film Jalan Pulang dijadwalkan tayang di bioskop pada tanggal 19 Juni 2025. Cerita dalam film ini berpusat pada seorang ibu yang melakukan perjalanan panjang guna mencari pengobatan bagi anaknya yang menderita penyakit misterius.
Perjalanan yang ditempuh sang ibu tidak hanya menggambarkan usaha secara fisik, tetapi juga menyiratkan dimensi emosional yang kompleks. Sepanjang narasi, karakter utama harus menghadapi berbagai tantangan yang muncul secara bertahap dan tidak jarang bersifat mengganggu secara psikologis.
Dalam proses tersebut, sang ibu juga dihadapkan pada berbagai informasi baru yang perlahan membentuk pemahaman berbeda mengenai penyakit anaknya. Fakta-fakta tersebut membuka kemungkinan keterkaitan antara penyakit yang diderita sang anak dan kejadian-kejadian misterius yang menyertainya.
Film horor ini lebih menekankan pada dinamika hubungan ibu dan anak di tengah situasi yang tidak menentu. Serta menyajikan unsur horor melalui pendekatan naratif yang reflektif dan bertumpu pada pembangunan suasana.
Pilihan editor: Film Horor Indonesia Laris