REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Keluarga dari sandera yang masih ditahan oleh Hamas mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah satu-satunya halangan yang menghalangi kembalinya mereka dan tercapainya kesepakatan damai.
Komentar Forum Keluarga Sandera itu muncul setelah Israel melakukan serangan terhadap pemimpin senior Hamas di Doha ibukota Qatar. Menurut Hamas, serangan Israel itu membunuh lima anggotanya dan seorang pejabat keamanan Qatar.
Dikutip dari laman BBC, pada Sabtu (14/9/2025), Netanyahu mengatakan menghilangkan pemimpin Hamas di Qatar akan menghilangkan hambatan utama untuk membebaskan sandera dan mengakhiri perang.
Dia juga menuduh Hamas menghalangi semua upaya gencatan senjata untuk memperpanjang perang di Gaza.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio berkunjung ke Israel pada Sabtu dan dijadwalkan bertemu dengan Netanyahu saat Israel menghadapi kecaman global atas serangan tersebut.
Namun, keluarga sandera menggambarkan respons PM Israel sebagai alasan terbaru untuk gagal membawa pulang orang-orang terkasih mereka.
“Operasi terarah di Qatar membuktikan tanpa ragu bahwa ada satu hambatan untuk mengembalikan 48 sandera dan mengakhiri perang yakni Perdana Menteri Netanyahu,” kata para keluarga sandera.
“Saatnya untuk mengakhiri alasan-alasan yang dirancang untuk menunda waktu agar dia (Netanyahu) dapat mempertahankan kekuasaannya,” ujar para keluarga sandera.
Kelompok tersebut menambahkan bahwa penundaan Netanyahu telah menelan korban nyawa 42 sandera. Dan, mengancam nyawa sandera tambahan yang hampir tidak bisa bertahan hidup.
Sebelum keberangkatannya, Rubio mengatakan Presiden AS Donald Trump tidak puas dengan serangan terhadap Qatar, tetapi menekankan bahwa hubungan AS-Israel sangat kuat.
“Jelas kami tidak puas dengan hal itu, presiden juga tidak puas. Sekarang kita perlu maju dan mencari tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata Rubio.
Dia menambahkan bahwa prioritas Trump tetap pada pemulangan semua sandera dan berakhirnya perang di Gaza.
Ketika ditanya apakah serangan terhadap Doha mempersulit kesediaan Qatar untuk bekerja sama dengan AS, Rubio mengatakan bahwa mereka telah menjadi mitra yang baik di berbagai bidang.
Qatar adalah sekutu utama AS di kawasan tersebut dan lokasi pangkalan udara Amerika yang besar.
Setelah serangan tersebut, Qatar mengecam serangan Israel sebagai pengecut dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
Netanyahu mengatakan langkah tersebut sepenuhnya dibenarkan karena menargetkan pemimpin senior Hamas yang merencanakan serangan 7 Oktober.
Sementara itu, pasukan Israel telah meningkatkan serangan mereka terhadap Kota Gaza dengan serangkaian serangan udara berat, menghancurkan blok apartemen dan struktur beton besar menjadi puing-puing.
Israel juga telah memperingatkan semua penduduk di wilayah tersebut untuk segera meninggalkan daerah tersebut sebagai persiapan untuk serangan darat besar-besaran.
Penduduk mengatakan militer Israel telah menargetkan sekolah dan tempat penampungan darurat, seringkali memberikan peringatan hanya beberapa saat sebelum serangan bom.
Pada Sabtu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sekitar 250.000 orang telah meninggalkan kota dan berpindah ke selatan.
Rencana Netanyahu untuk menduduki Kota Gaza telah menuai kritik internasional. PBB memperingatkan bahwa eskalasi militer di wilayah yang telah dinyatakan mengalami kelaparan akan mendorong warga sipil ke dalam bencana yang lebih parah.
Setidaknya 64.605 orang di Gaza wafat oleh serangan Israel, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah Gaza.
Sumber: