Paramount Kecam Seruan Boikot terhadap Lembaga Film Israel

1 hour ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Paramount menyatakan menolak seruan boikot terhadap lembaga film Israel yang sebelumnya ditandatangani lebih dari 4.000 aktor, seniman, dan produser, termasuk sejumlah bintang Hollywood. Seruan itu menuding lembaga-lembaga film Israel terlibat dalam pelanggaran terhadap warga Palestina.

Dengan pernyataan ini, dikutip dari Reuters, Ahad (14/9/2025), Paramount menjadi studio besar pertama di Hollywood yang merespons seruan boikot yang dirilis pada Senin lalu.

Sejumlah organisasi hiburan belakangan menghadapi seruan boikot dan aksi protes karena dinilai memiliki keterkaitan dengan pemerintah Israel. Hal itu muncul seiring memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza akibat serangan militer Israel, dengan banyaknya laporan warga Palestina kelaparan, termasuk anak-anak, yang memicu kemarahan global.

“Kami tidak setuju dengan upaya terbaru untuk memboikot sineas Israel. Membungkam seniman kreatif berdasarkan kewarganegaraan mereka tidak akan mendorong pemahaman yang lebih baik maupun memperjuangkan perdamaian,” ujar Paramount dalam pernyataannya.

“Kami membutuhkan lebih banyak keterlibatan dan komunikasi, bukan sebaliknya,” lanjut studio tersebut.

Seruan boikot itu, yang dipelopori kelompok Film Workers for Palestine, menegaskan ajakan bukan untuk memutus kerja sama dengan individu Israel. Melainkan dengan lembaga film Israel yang dianggap “terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia Israel terhadap Palestina.

Menurut kelompok tersebut, lembaga film Israel disebut telah melakukan “whitewashing atau pembenaran” atas pelanggaran terhadap Palestina. Mereka juga menarik perbandingan dengan seruan serupa yang pernah dilakukan kalangan seniman internasional terhadap Afrika Selatan pada era apartheid.

Beberapa nama besar yang menandatangani seruan tersebut di antaranya Olivia Colman, Emma Stone, Mark Ruffalo, Tilda Swinton, Riz Ahmed, Javier Bardem, dan Cynthia Nixon. “Kami sungguh berharap Paramount, dalam pernyataannya hari ini, tidak secara sengaja menyalahartikan seruan ini sebagai upaya membungkam kolega kami di industri film,” kata Film Workers for Palestine menanggapi.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat seluruh penduduk Gaza terusir dari rumahnya, serta memicu krisis kelaparan. Sejumlah pakar dan ahli hukum internasional menilai situasi tersebut memenuhi kriteria genosida.

Israel berdalih serangan itu merupakan bentuk pembelaan diri setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 lainnya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |