Kepala Staf IDF: Pencaplokan Kota Gaza tak Akan Kalahkan Hamas

1 hour ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kepala Staf IDF Letjen Eyal Zamir dilaporkan meragukan keberhasilan rencana pencaplokan Kota Gaza. Ia menegaskan Hamas tak bisa dikalahkan bahkan jika Israel berhasil menguasai Kota Gaza.

Zamir dilaporkan mengatakan kepada anggota parlemen di Subkomite Intelijen dan Dinas Rahasia Knesset bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah membiarkan militer tidak mengetahui tahap selanjutnya dari operasi menaklukkan Kota Gaza, menurut laporan yang bocor ke situs berita Israel Ynet.

“Perdana menteri tidak memberitahu kami apa yang akan terjadi selanjutnya, kami tidak tahu apa yang harus dipersiapkan,” kata Zamir kepada anggota subkomite dalam pengarahan tertutup pada Jumat. “Jika mereka menginginkan pemerintahan militer, maka mereka harus mengatakan pemerintahan militer.”

Ynet melaporkan bahwa Zamir juga menyebut upaya Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS dan Israel untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai “kegagalan.” Skema bantuan itu kini telah membunuh lebih dari dua ribu warga Gaza yang menjemput bantuan.

Menurut Channel 12, Zamir memberi tahu para pemimpin senior Israel sebelum peluncuran operasi mendatang bahwa militer “berkomitmen pada tujuan perang sebagaimana ditentukan oleh kabinet tetapi Hamas tidak akan dikalahkan secara militer dan politik bahkan setelah operasi untuk merebut Kota Gaza.”

Pesawat tempur Israel menghancurkan gedung Al-Ruya di sebelah barat Kota Gaza pada Ahad, 7 September 2025.

Dalam rapat kabinet awal bulan ini, Zamir dilaporkan memperingatkan bahwa rencana untuk menaklukkan Kota Gaza akan menyeret Israel ke dalam pendudukan militer penuh di Jalur Gaza.

Reuters melaporkan, pasukan Israel menghancurkan sedikitnya 30 bangunan tempat tinggal di Kota Gaza dan memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka, kata para pejabat Palestina, ketika Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio tiba pada Ahad  untuk membahas masa depan agresi tersebut.

Israel mengatakan pihaknya berencana untuk merebut kota tersebut, tempat sekitar satu juta warga Palestina berlindung, sebagai bagian dari tujuan yang dinyatakan untuk melenyapkan kelompok militan Hamas, dan telah meningkatkan serangan terhadap apa yang disebutnya sebagai benteng terakhir kelompok pejuang.

Kepemimpinan politik Hamas, yang terus-menerus terlibat dalam perundingan mengenai kemungkinan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera, menjadi sasaran serangan udara Israel di Doha pada hari Selasa dalam sebuah serangan yang menuai kecaman luas.

Qatar akan menjadi tuan rumah pertemuan darurat Arab-Islam pada hari Senin untuk membahas langkah selanjutnya. Rubio mengatakan Washington ingin membicarakan cara membebaskan 48 sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza dan membangun kembali jalur pantai tersebut. Hanya 20 orang yang diyakini masih hidup.

“Apa yang terjadi telah terjadi,” katanya. "Kami akan bertemu dengan mereka (pemimpin Israel). Kami akan membicarakan masa depan," kata Rubio sebelum berangkat ke Israel di mana dia akan tinggal hingga Selasa.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |