Mata Punya Cara Tersendiri Untuk Memikat Kita, Warnanya Itu Lho...

4 hours ago 5

lovepiklovepik

Anda diperkenalkan kepada seseorang dan perhatian Anda tertuju pada matanya. Warnanya mungkin cokelat tua yang membumi, biru pucat, atau hijau langka yang berubah setiap kali cahaya berkedip.

Mata punya cara tersendiri untuk memikat kita, membangkitkan rasa ingin tahu atau rasa ingin tahu sebelum sepatah kata pun terucap.

Mata seringkali menjadi hal pertama yang kita perhatikan tentang seseorang, dan terkadang ciri yang paling kita ingat.

Di seluruh dunia, warna mata manusia memiliki palet yang luas. Cokelat sejauh ini merupakan warna yang paling umum, terutama di Afrika dan Asia, sementara biru paling sering terlihat di Eropa utara dan timur.

Hijau adalah yang paling langka, hanya ditemukan sekitar 2% dari populasi global.

Mata cokelat menambah keragaman, seringkali tampak berubah antara hijau dan cokelat tergantung pada cahaya.

Jadi, apa yang ada di balik perbedaan ini?

Semuanya ada pada melanin

Jawabannya terletak pada iris, cincin jaringan berwarna yang mengelilingi pupil. Di sini, pigmen yang disebut melanin melakukan sebagian besar pekerjaan.

Mata cokelat mengandung konsentrasi melanin yang tinggi, yang menyerap cahaya dan membuatnya tampak lebih gelap.

Mata biru mengandung sangat sedikit melanin. Warnanya sama sekali tidak berasal dari pigmen, melainkan dari hamburan cahaya di dalam iris, sebuah efek fisik yang dikenal sebagai efek Tyndall, mirip dengan efek yang membuat langit tampak biru.

Pada mata biru, panjang gelombang cahaya yang lebih pendek (seperti biru) dihamburkan lebih efektif daripada panjang gelombang yang lebih panjang seperti merah atau kuning.

Karena konsentrasi melanin yang rendah, lebih sedikit cahaya yang diserap, sehingga cahaya biru yang dihamburkan mendominasi apa yang kita lihat.

Rona biru ini bukan dihasilkan dari pigmen, melainkan dari cara cahaya berinteraksi dengan struktur mata.

Mata hijau dihasilkan dari keseimbangan, sejumlah melanin sedang yang berlapis dengan hamburan cahaya.

Mata cokelat bahkan lebih kompleks. Distribusi melanin yang tidak merata pada iris menciptakan mosaik warna yang dapat berubah tergantung pada cahaya sekitar.

Apa hubungannya gen dengan hal ini?

Genetika warna mata juga sama menariknya.

Untuk waktu yang lama, para ilmuwan meyakini model sederhana "cokelat mengalahkan biru", yang dikendalikan oleh satu gen.

Penelitian kini menunjukkan kenyataan jauh lebih kompleks. Banyak gen berkontribusi dalam menentukan warna mata.

Hal ini menjelaskan mengapa anak-anak dalam keluarga yang sama dapat memiliki warna mata yang sangat berbeda, dan mengapa dua orang tua bermata biru terkadang memiliki anak dengan mata hijau atau bahkan cokelat muda.

Warna mata juga berubah seiring waktu. Banyak bayi keturunan Eropa lahir dengan mata biru atau abu-abu karena kadar melanin mereka masih rendah.

Seiring pigmen menumpuk secara bertahap selama beberapa tahun pertama kehidupan, mata biru tersebut dapat berubah menjadi hijau atau cokelat.

Di masa dewasa, warna mata cenderung lebih stabil, meskipun perubahan kecil pada penampilan sering terjadi tergantung pada pencahayaan, pakaian, atau ukuran pupil.

Misalnya, mata biru-abu-abu dapat tampak sangat biru, sangat abu-abu, atau bahkan sedikit hijau tergantung pada cahaya sekitar.

Perubahan yang lebih permanen lebih jarang terjadi tetapi dapat terjadi seiring bertambahnya usia, atau sebagai respons terhadap kondisi medis tertentu yang memengaruhi melanin pada iris.

Keingintahuan yang Sesungguhnya

Lalu ada keingintahuan yang sesungguhnya.

Heterokromia, di mana salah satu mata memiliki warna yang berbeda dari yang lain, atau salah satu iris memiliki dua warna yang berbeda, jarang terjadi tetapi mencolok.

Kondisi ini bisa bersifat genetik, akibat cedera, atau terkait dengan kondisi kesehatan tertentu.

Selebritas seperti Kate Bosworth dan Mila Kunis adalah contoh yang terkenal. Mata musisi David Bowie tampak berbeda warna karena pupilnya yang membesar secara permanen setelah kecelakaan, memberikan ilusi heterokromia.

Pada akhirnya, warna mata lebih dari sekadar keanehan genetika dan fisika. Ini adalah pengingat bagaimana biologi dan kecantikan saling terkait.

Setiap iris bagaikan alam semesta kecil, cincin pigmen, bintik-bintik emas, atau genangan cokelat tua yang menangkap cahaya secara berbeda setiap kali Anda memandang.

Mata tidak hanya memungkinkan kita melihat dunia, tetapi juga menghubungkan kita satu sama lain.

Baik biru, hijau, cokelat, atau sesuatu di antaranya, setiap pasang mata menceritakan kisah yang benar-benar unik, kisah tentang warisan, individualitas, dan keajaiban yang tak terlupakan sebagai manusia.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |