Mengulik Kekayaan Istana Kota Jaipur di Sabha Niwas

3 months ago 28

TEMPO.CO, Jakarta - Sabha Niwas balai pertemuan yang megah di istana Kota Jaipur, India, kini dibuka kembali untuk publik. Sebelumnya hanya digunakan untuk acara seremonial kerajaan. Setelah restorasi ekstensif sejak Juli 2024, kini akan menjadi galeri museum yang memamerkan warisan kerajaan Jaipur, politik, sejarah dan budayanya.

Sabha Niwas, juga dikenal sebagai Diwan Khana atau Aula Audiensi Kerajaan, selesai dibangun pada akhir tahun 1700-an di bawah Maharaja Sawai Madho Singh I dan kemudian didekorasi ulang pada tahun 1930-an oleh Maharaja Sawai Man Singh II. Seperti dilansir dari Travel and Leisure Asia, selama berabad-abad, tempat ini menjadi tempat pertemuan kerajaan di Istana Kota Jaipur, tempat para penguasa menerima utusan, mengadakan pertemuan istana, dan menandai momen transisi dinasti. 

Restorasi besar-besaran

Setelah restorasi besar-besaran selama hampir satu tahun, Sabha Niwas dikembalikan ke status semula di bawah naungan Museum Maharaja Sawai Man Singh II. Aspek-aspek fitur asli kemegahannya dhidupkan kembali, termasuk lengkungan terbuka dan kolom marmer yang diukur dengan tangan. Fokus restorasi juga menyoroti lukisan dingin bunga berlapis emas abad ke-18 dan mengembalikan palet warna merah, biru dan hijau yang telah memudar. 

Pameran dan artefak kerajaan

Sabha Niwas kini buka setiap hari mulai pukul 9:30 pagi hingga 6:30 sore. Mengutip Conde Nast Traveller, pengunjung dapat melihat pameran pusaka dan artefak yang jarang dilihat publik. Salah satunya kanopi kerajaan yang menjulang tinggi, yang terakhir dgunakan pada masa pemeritahan Maharaj Sawai Man Singh II. Di dekatnya ada lampuu gantung kristal Bohemian seberat 600 kilogram, yang komponen-komponenya dibersihkan dan dipasang kembali sepotong demi sepotong. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Artefak lainnya adalah haathi howdah, kereta yang dipasangi gajah, seukuran manusia yang pernah digunakan oleh Ratu Elizabeth II dan Duke of Edinburgh selama kunjungannya ke Jaipur pada tahun 1961.  

Di seluruh dinding, potret-potret menjulang tinggi karya pelukis istana abad ke-18 Sahibram, dibuat dengan guas di atas kain dan dipasang di panel, mengusung garis keturunan visual para penguasa Jaipur dan Amer. Lukisan-lukisan ini menggambarkan rakyatnya yang berpakaian kebesaran dan berpose sesuai dengan lokasi mereka saat ini.

Selain itu juga ada dua singgasana yang dibuat dengan gaya Eropa pada akhir tahun 1800-an, saat Jaipur dengan hati-hati merundingkan hubungannya dengan British Raj. Mencerminkan perubahan kepekaan estetika di antara para penguasa Kachhwaha, kursi-kursi ini banyak mengambil gaya istana Eropa abad ke-19: semua kaki beralur, pelapis bersulam, dan hiasan berlapis emas.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |