Profesor Arkeologi Ragu Soal Istilah dalam Proyek Penulisan Sejarah Indonesia

3 months ago 30

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog Harry Truman Simanjuntak menyoroti penggunaan istilah 'sejarah resmi' dalam proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang sedang digarap oleh Kementerian Kebudayaan. Istilah itu berisiko diintervensi dan mengaburkan independensi akademik dalam penyusunan narasi sejarah.

“Yang paling tahu sejarah itu akademisi, dalam hal ini para sejarawan dan ilmu terkait. Jadi mengapa negara membuat ‘sejarah resmi’ yang rawan diarahkan mengikuti selera?” ujarnya ketika dihubungi Tempo pada Senin, 26 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Truman, pemerintah semestinya menyerahkan proses penulisan ulang sejarah sepenuhnya kepada organisasi profesi ilmiah, termasuk Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI). Ketua Pusat Prasejarah dan Studi Austronesia Indonesia ini mengatakan dukungan pemerintah seharusnya hanya sampai menfasilitasi pekerjaan penulis dan editor, seperti dalam proyek penulisan buku sejarah sebelumnya.

Pada Januari 2025, Truman mundur dari Tim Penulisan Ulang Sejarah Indonesia karena beberapa alasan. Dia mengkritisi metode kerja tim yang sejak awal sudah memberikan kerangka penulisan (outline) jadi kepada para anggota, alih-alih disusun bersama oleh para pakar sejarah dan prasejarah.

Persoalan lainnya adalah penghapusan istilah ‘prasejarah’, yang rencananya diganti dengan ‘sejarah awal’ dalam bab pertama. Truman juga tidak setuju bila proyek ini mengulas sejarah hingga masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, lantaran berisiko menimbulkan bias.

Truman yang merupakan profesor riset di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional—sudah melebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)—ingin memastikan proses penulisan ulang sejarah Indonesia berjalan secara transparan dan akademis. Menurut dia, keterlibatan pejabat pemerintah yang berprofesi sebagai sejarawan juga harus diklarifikasi.

“Agar kita tahu penyusunannya berwawasan akademis atau politis, atau campuran keduanya,” ucap dia.

Peluang Pembaruan Fakta Sejarah

Truman awalnya menyambut baik ajakan untuk bergabung dengan Tim Penulisan Ulang Sejarah Indonesia. Proyek ini dianggap sebagai peluang besar untuk memperbarui data berdasarkan temuan-temuan terbaru. “Kesempatan baik untuk menjelaskan apa dan bagaimana prasejarah kita,” katanya.

Bercerita kepada Tempo, Truman menyebut pernah menulis bagian prasejarah juga dalam proyek buku sejarah sebelumnya. Dia awalnya berharap bisa berkontribusi lebih banyak dalam penulisan terbaru.  

Menurut dia, ilmu pengetahuan terus berkembang, sehingga perlu diperbaharui secara berkala. Artinya, proyek penulisan ulang sejarah Indonesia bisa melengkapi buku sebelumnya. Truman masih ingat betul bahwa ajakan yang datang padanya menyangkut pemutakhiran data.

“Klop dengan prasejarah, yang dalam penelitian selama dasawarsa belakangan, banyak temuan baru,” tuturnya. Setelah berjalan, metode kerja dalam proyek penulisan ulang sejarah ini ternyata tidak sesuai harapannya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |