Pabrik Baterai Hyundai di AS Tertunda 3 Bulan akibat Penggerebekan Imigrasi

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT — Pabrik baterai milik Hyundai Motor yang berlokasi di Georgia, Amerika Serikat, menghadapi penundaan operasional sedikitnya dua hingga tiga bulan setelah penggerebekan imigrasi pekan lalu. Hal ini disampaikan CEO Hyundai, Jose Munoz.

Pabrik tersebut merupakan hasil usaha patungan Hyundai dengan LG Energy Solution Korea Selatan. Fasilitas ini menjadi lokasi operasi penegakan hukum terbesar dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Dalam pernyataan publik pertamanya sejak penggerebekan, Munoz mengaku terkejut saat mendengar kabar tersebut dan langsung menanyakan apakah pekerja Hyundai terlibat. Menurutnya, pekerja yang menjadi pusat penggerebekan sebagian besar bekerja untuk pemasok LG.

“Untuk tahap konstruksi pabrik, Anda membutuhkan tenaga ahli. Banyak keterampilan dan peralatan yang tidak dapat ditemukan di Amerika Serikat,” kata Munoz di sela konferensi otomotif di Detroit.

Pabrik tersebut merupakan bagian dari kompleks senilai 7,6 miliar dolar AS untuk memproduksi kendaraan listrik bertenaga baterai. Semula, pabrik dijadwalkan beroperasi pada akhir 2025.

Menurut pejabat imigrasi AS, sekitar 475 pekerja ditangkap dalam penggerebekan itu, termasuk lebih dari 300 warga Korea Selatan. Penangkapan dilakukan karena dugaan pelanggaran visa dan status imigrasi.

Para pekerja tersebut dipulangkan dari Atlanta setelah pemerintah Korea Selatan dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan. Kedua negara juga membahas kemungkinan pembentukan program visa khusus bagi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk proyek industri baterai.

Ketua Eksekutif Hyundai Motor Group, Euisun Chung, menyatakan sangat prihatin atas insiden itu. Namun, ia lega karena para pekerja dapat kembali ke Korea Selatan. “Mungkin pemerintah kita dan pemerintah AS bekerja sama erat. Regulasi visa sangat rumit, dan saya berharap kita bisa bersama-sama membangun sistem yang lebih baik,” kata Chung.

Munoz menambahkan bahwa mempekerjakan pekerja seperti ini di sektor pabrik baterai otomotif merupakan hal yang lazim. Ia memastikan Hyundai akan memasok baterai dari pabrik lain sambil menunggu fasilitas LG kembali beroperasi, termasuk dari pabrik di Georgia yang dimiliki bersama produsen baterai Korea, SK On.

Dampak penggerebekan ini juga terasa di pabrik LG lainnya. Reuters melaporkan, sejumlah pekerja di fasilitas LG yang berlokasi di AS, termasuk yang dimiliki bersama General Motors, telah diminta untuk kembali ke negara asal mereka.

sumber : REUTERS

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |