REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ikut menanggapi reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada awal pekan ini. Dari lima menteri yang diganti, empat di antaranya merupakan sosok yang sebelumnya masuk dalam jajaran kabinet era Jokowi. Mereka adalah Sri Mulyani Indrawati, Budi Arie Setiadi, Budi Gunawan, dan Dito Ariotedjo.
Jokowi menjelaskan, perombakan kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. Dia menyebut pergantian menteri adalah kewenangan penuh Presiden Prabowo, sehingga tidak ingin berkomentar lebih jauh. "Reshuffle kabinet, reshuffel menteri itu adalah hak prerogatif presiden. Kewenangan penuh dari Presiden Prabowo Subiata," kata Jokowi kepada awak media dikutip di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Terkait pergantian menteri keuangan (menkeu), Jokowi justru optimistis dengan sosok Purbaya Yudha Sadewa. Menurut dia, Purbaya memang memiliki pendekatan berbeda dengan Sri Mulyani. "Bagus Pak Purbaya. Saya kenal baik dengan Pak Purbaya sangat bagus dan mazhabnya memang berbeda dengan Bu Sri Mulyani," katanya.
Menurut Jokowi, masuknya Purbaya segera memberi sinyal positif di pasar keuangan. "Kalau kita lihat respon pasar, IHSG juga kembali rebound. Kemudian dolar terhadap rupiah melemah, rupiah menguat. Artinya pasar bisa menerima itu," ucap Jokow.
Disinggung apakah ditunjuknya Purbaya akan berdampak pada iklim investasi, Jokowi menilai, sejauh ini jika dilihat respons pasar menunjukkan sinyal positif. Oleh sebab itu, ia yakin, setelah ini, aliran investasi akan masuk kembali ke Indonesia. "Ya, tentu saja kalau pasar menerima, artinya investor, aliran uang, akan kembali masuk ke negara kita saya kira bagus," kata mantan wali kota solo tersebut.
Sementara itu, ketika disinggung soal pencopotan Budi Arie, Jokowi memilih tak berkomentar. "Nah. Itu kewenangan Presiden. Hak prerogatif Presiden. Saya enggak bisa memberikan komentar. Karena Itu hak Prerogatif," katanya.
Jokowi juga menampik telah bertemu dengan Budi Arie pasca atau sebelum dicopot. Namun, Jokowi tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat bertemu dengan ketua umum Projo tersebu. "Belum, belum ketemu tapi mungkin segera ketemu, tapi belum ketemu," katanya.
Di sisi lain, Jokowi juga menepis anggapan dirinya ikut memberi masukan kepada Prabowo sebelum reshuffle dilakukan. "Enggak, enggak ada. Itu hak prerogatif Presiden, dan saya enggak ingin ikut-ikutan karena saya kan di Solo terus," kata Jokowi.
(Muhammad Noor Alfian Choir)