Marketing DT Peduli 2
Agama | 2025-09-11 10:13:51

DTPEDULI.ORG | JAKARTA - DT Peduli kembali menyelenggarakan kajian rutin untuk memperkuat spiritualitas umat. Bertempat di Masjid Alatief, Blok M, Jakarta, kajian kali ini mengangkat tema dari Kitab Al-Hikam, salah satu kitab tasawuf klasik, pada Selasa (5/8/2025).
Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, Ustadz Ahmad Rosyidin Mawar menyampaikan pembahasan mendalam mengenai salat sebagai tiang agama dan sarana utama mendekatkan diri kepada Allah. Ia menekankan pentingnya menjaga kekhusyukan dan pemahaman dalam setiap gerakan dan bacaan salat.
"Shalat adalah tiang agama dan sarana utama untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kita harus menjaga kekhusyukan dan memahami setiap gerakan serta bacaan dalam shalat," jelas ustadz Ahmad Rosyidin Mawardi
Dilanjutkan pada sesi kedua, K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengajak jemaah untuk memperkuat zikir (mengingat Allah) dan meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat. Menurut Aa Gym, bersyukur adalah kunci kebahagiaan sejati dan zikir adalah napas hati yang membuat hidup terasa lebih damai dan bermakna.
Antusiasme jemaah terlihat dari kehadiran peserta yang memadati area masjid sejak pagi hari. Kajian ini tidak hanya menjadi sarana menimba ilmu, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Melalui kegiatan ini, DT Peduli berharap dapat terus menjadi jembatan kebaikan dalam menebar ilmu dan menyuburkan nilai-nilai keislaman di tengah kehidupan modern.
"Melalui kajian seperti ini, kami berharap dapat terus menjadi jembatan kebaikan dalam menebar ilmu," ucap Kepala Kantor Perwakilan (KP) DT Peduli Jakarta, Denny Rizky Setiawan (Eko/Agus ID)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.