Kementerian memfasilitasi UMKM di sektor perumahan untuk mengakses pembiayaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor perumahan untuk mendapatkan akses pembiayaan melalui program Usaha Layak Didanai (Bislaf). Inisiatif ini bertujuan menjembatani kebutuhan pembiayaan UMKM dengan peluang pendanaan dari lembaga keuangan dan investor, serta mendukung program pemerintah untuk membangun tiga juta rumah.
Pada acara Bislaf Intimate Business Matching di Bogor, Jawa Barat, Kamis, Deputi Usaha Kecil Kementerian Koperasi dan UKM, Temmy Satya Permana, menekankan peran penting UMKM dalam pembangunan perumahan. "Kami berupaya mewujudkan ekosistem yang dapat meningkatkan kapasitas bisnis mereka agar siap berpartisipasi dalam pembangunan tiga juta rumah," ujarnya dalam pernyataan kementerian.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sekitar 104 ribu UMKM yang beroperasi dalam ekosistem perumahan, dengan 35 ribu di antaranya bergerak di jasa konstruksi, dan hampir 70 ribu sebagai penyedia material konstruksi. UMKM ini, menurutnya, masih menghadapi tantangan terutama dalam akses pembiayaan. Untuk itu, Bislaf diharapkan dapat menjadi jembatan antara kebutuhan UMKM dan peluang pendanaan dari berbagai sumber, termasuk lembaga keuangan, investor, dan program pemerintah.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan pendukung, seperti fasilitas pembiayaan likuiditas untuk perumahan (FLPP) untuk 350 ribu rumah bersubsidi dan bantuan stimulus perumahan swadaya (BSPS) untuk 38 ribu rumah. Selain itu, ada juga insentif pajak atas pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPN DTP) dan alokasi kredit untuk program perumahan senilai Rp130 triliun (sekitar US$7,9 miliar) dengan bunga bersubsidi.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi Usaha Kecil, Ali Manshur, menjelaskan bahwa Intimate Business Matching adalah puncak dari rangkaian bootcamp yang telah diadakan sejak Juni 2025. Dalam acara tersebut, 16 UMKM terpilih berpartisipasi dalam sesi pitching dan mentoring pembuatan pitch deck, serta sesi satu-satu dengan lembaga pembiayaan. Dia berharap acara ini dapat membantu UMKM meningkatkan kualitas perencanaan bisnis mereka dan mendapatkan akses pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan usaha mereka.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara