UEA Kecam Pernyataan Netanyahu yang Bermusuhan terhadap Qatar

4 hours ago 4

UEA kecam pernyataan bermusuhan Netanyahu terhadap Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL, – Uni Emirat Arab (UEA), pada Kamis (11/9), mengecam keras pernyataan bermusuhan yang dilontarkan oleh pemimpin otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, terhadap Qatar. UEA menegaskan bahwa keamanan dan stabilitas Qatar merupakan bagian tak terpisahkan dari negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri UEA menekankan bahwa setiap serangan terhadap salah satu anggota GCC dianggap sebagai serangan terhadap kerangka keamanan kolektif kawasan Teluk. UEA menolak tegas pernyataan Netanyahu yang dinilai mengandung ancaman terhadap Qatar, seraya memperingatkan bahwa retorika semacam itu dapat merusak stabilitas kawasan dan mendorongnya ke arah yang sangat berbahaya.

Komentar Netanyahu muncul di tengah meningkatnya kritik internasional atas serangan mematikan Israel terhadap para pemimpin Hamas di ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9). Netanyahu menyatakan, "Jika Anda tidak mengusir mereka (Hamas) atau menyeret mereka ke pengadilan, maka kami yang akan melakukannya," kepada Qatar pada Rabu (10/9).

Netanyahu bahkan membandingkan serangan Israel ke Doha dengan upaya Amerika Serikat mengejar Al-Qaeda setelah serangan teror 11 September 2001. Qatar dengan cepat menolak perbandingan tersebut dan menyebutnya sebagai "pembenaran baru yang menyedihkan bagi praktik keji Israel" serta pelanggaran ceroboh terhadap kedaulatannya.

Serangan Israel itu menewaskan lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar. Namun, Hamas memastikan bahwa jajaran pimpinannya selamat dari serangan tersebut.

Qatar mengecam serangan tersebut sebagai "tindakan pengecut" dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, sembari menegaskan tidak akan menoleransi "tindakan ceroboh" Israel. Negara Teluk itu, bersama Amerika Serikat dan Mesir, memegang peran penting dalam upaya menengahi penghentian perang Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 64.700 warga Palestina sejak Oktober 2023.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |