Arkipel Kembali Gelar Pemutaran Film Eksperimen

16 hours ago 5

Info Event- Arkipel, laboratorium membaca geopolitik melalui sinema dokumenter dan eksperimental, kembali menggelar pemutaran film, diskusi dan pameran dengan tema “Years of Living Dangerously” .

Arkipel Melawan berlangsung di dua tempat yakni di Bioskop Forum Lenteng sebagai tempat pemutaran film dan forum diskusi solidaritas pada 5-13 September 2025 dan Contemporary Art Gallery di Taman Mini Indonesia Indah pada 4-20 September  2025.

Arikpel yang ke-12 ini memperluas diri sebagai mimbar perlawanan, ruang solidaritas, dan titik temu gerakan rakyat. “Acara ini bukan cuma tontonan, melainkan sebagai pemantik kesadaran, senjata berpikir, dan agenda mengorganisir perlawanan,” ujar Direktur Festival Luthfan Nur Rochman.

Arikpel Melawan “Years of Living Dangerously” terdiri atas tujuh program utama. Diantaranya Kompetisi Internasional, kuratorial Years of Living Dangerously, Candrawala, pameran Milisifilm Collective, presentasi khusus, penayangan khusus, dan Forum Arkipel Melawan berupa diskusi dan simposium.

Total ada 80 film dokumenter dan eksperimental dari 26 negara yang ditayangkan. Semua acara di Arkipel gratis dan terbuka untuk umum. Beberapa pembuat film turut menghadiri sesi diskusi dan tanya-jawab. Program kompetisi film Internasional telah memilih 32 film dari 20 negara sebagai peserta dari total 900 lebih film terdaftar dari 80 negara.

Iklan

Pameran Milisifilm Collective: Years of Living Dangerously dikuratori oleh Adi Osman dan Alifah Melisa. Milisifilm Collective. Sebagai platform edukasi alternatif di Forum Lenteng yang mendalami praktik eksperimentasi audiovisual, selama delapan tahun, Milisifilm Collective telah menghimpun peserta dari seluruh Indonesia untuk merefleksikan fenomena sosiokultural dalam studinya.

Dua program presentasi khusus bekerjasama dengan: Videotage (Hong Kong) dengan program “Pieces of Pieceing (Bagian-bagian Perangkaian)” yang dikurasi oleh Videotage. Program ini mencakup pemutaran 18 film eksperimental dari Hong Kong dan lokakarya 3D Scanning bersama seniman Albert Kaho Yu. Lokakarya ini gratis dan terbuka untuk umum melalui registrasi di sosial media Arkipel.

Program simposium 5 September lalu membicarakan situasi dan kondisi Indonesia serta persoalan global mengundang sejumlah ahli sinema, seni kontemporer, dan keilmuan. Acara ini terdiri dari lima panel dan satu pidato kunci. (*)

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |