BI: Nilai Transaksi LCT Indonesia-China Capai 6,23 Miliar Dolar AS

16 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan, Indonesia dan China terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal/local currency transaction (LCT) dalam perdagangan dan investasi bilateral. Berdasarkan catatan BI, hingga Juli 2025, transaksi LCT Indonesia-China telah meningkat 187 persen secara year on year (yoy). 

Tercatat, pada periode Januari—Juli 2025, nilai transaksi LCT Indonesia-China telah mencapai ekivalen 6,23 miliar dolar AS, meningkat dari ekivalen 2,17 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Capaian kerja sama LCT Indonesia–China dinilai menjadi tonggak penting dalam memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Gubernur People's Bank of China (PBoC) Pan Gongsheng di Beijing pada Kamis (11/9/2025).

Dalam momen tersebut, Perry menyampaikan komitmen memperdalam kerja sama ekonomi Indonesia-China terus dilakukan. Diyakini pula bahwa partisipasi pelaku usaha akan terus meluas. 

“Langkah ini mencerminkan komitmen bersama memperkuat kolaborasi bilateral dan membangun ekosistem keuangan yang lebih terhubung, aman, dan inklusif. Ke depan, Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan PBoC dan pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi serta memperluas integrasi keuangan,” kata Perry, dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (11/9/2025).

Sejalan dengan capaian LCT Indonesia dengan China, BI juga mencatatkan penguatan LCT Indonesia dengan negara-negara mitra lainnya. Pada periode Januari—Juli 2025, realisasi transaksi LCT Indonesia dengan negara lain terus menunjukkan perkembangan, yaitu Malaysia (ekivalen 2,03 miliar dolar AS), Thailand (ekivalen 644 juta dolar AS), Jepang (ekivalen 5,08 miliar dolar AS), Korea Selatan (ekivalen 85 juta dolar AS), dan Uni Emirat Arab (ekivalen 72 juta dolar AS). 

Pada kesempatan yang sama, BI dan PBoC turut melakukan uji coba terbatas (sandbox) konektivitas pembayaran QRIS antarnegara Indonesia-China. Inisiatif tersebut merupakan tindak lanjut komitmen kedua bank sentral untuk memperkuat konektivitas pembayaran lintas batas. Uji coba itu tidak hanya menandai kemajuan teknologi, tetapi juga mendorong inklusi, keterjangkauan, dan akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan. Kegiatan tersebut melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) bersama mitra industri pembayaran dari China yaitu UnionPay International.​

“Pelaksanaan inisiatif LCT dan QRIS antarnegara Indonesia-China mencerminkan sinergi erat antara Bank Indonesia, PBoC, asosiasi sistem pembayaran, serta lembaga keuangan kedua negara. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi bilateral, tetapi juga mendukung terbentuknya ekosistem keuangan digital yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing di kawasan,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |