Pesantren dan Santri Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Syariah

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Jawa Timur memiliki sekitar 4.450 pesantren dengan 566 ribu santri. Potensi besar ini diyakini Bank Indonesia (BI) dapat menjadi motor penggerak ekonomi syariah masyarakat, dari pendidikan hingga pemberdayaan usaha.

“Pesantren diberdayakan bukan hanya sebagai pusat ilmu, tetapi juga pusat ekonomi umat. Pesantren dapat mengembangkan koperasi syariah, agribisnis halal, hingga digitalisasi usaha santri sehingga menjadi bagian dari rantai nilai halal,” ujar Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) BI Imam Hartono dalam acara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa di Ballroom Al Marwah, Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (12/9/2025).

Selain pesantren, BI juga menegaskan ekonomi syariah harus menyentuh petani dan nelayan. Akses pembiayaan syariah akan dipermudah agar mereka bisa mengembangkan usaha tanpa terbebani bunga tinggi. 

“Sapa Syariah memfasilitasi koneksi antara pelaku usaha dengan lembaga keuangan syariah. Ini berarti pembiayaan syariah yang lebih mudah untuk petani, nelayan, dan UMKM sekaligus memperdalam pasar uang dan pasar modal syariah agar lebih likuid dan efisien,” kata Imam.

Untuk memperkuat ekonomi syariah (Eksyar), BI telah menyiapkan enam inisiatif strategis. Pertama, Gerbang Santri (Gerakan Pengembangan Pesantren dan Rantai Nilai Halal). Kedua, Jawara Ekspor yang mendorong produk UMKM halal seperti kopi, olahan kayu, dan ikan agar bisa menembus pasar dunia.

Ketiga, Gemah Halal atau percepatan sertifikasi halal. “Masih banyak produk kita yang belum tersertifikasi halal. Gemah Halal mempercepat sertifikasi, memperkuat peran halal center di daerah, dan memastikan bahan baku halal tersedia. Ini akan memperbesar peluang UMKM menembus pasar global,” ujarnya.

Keempat, program Sapa Syariah untuk memperkuat akses pembiayaan syariah petani, nelayan, dan UMKM. Kelima, Kanal Ziswaf, kolaborasi nasional zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang dikelola lebih modern agar dana umat produktif untuk sekolah, klinik, hingga usaha mikro. 

Keenam, Lentera Emas, literasi dan inklusi ekonomi syariah dari sekolah, kampus, pesantren, hingga ruang digital. “Inisiatif ini adalah strategi bersama untuk memperbanyak pelaku ekonomi syariah, memperluas pembiayaan inklusif, dan mempercepat literasi ekonomi syariah,” ujar Imam.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |