Rektor UMS Pimpin Delegasi 25 Pimpinan PTMA Teken Lanjutan MoU untuk Program KKN KI

14 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Program KKN Kemitraan Internasional (KKN KI) yang dilaksanakan oleh PTMA dari seluruh Indonesia di berbagai negara, khususnya di berbegai lokasi di Malaysia saat ini sudah memasuki angkatan ke-17. Program ini melibatkan lebih dari 100 PTMA dari seluruh wilayah Indonesia sejak dari Sabang sampai Merauke. Para mahasiswa dan dosen secara bersama melakukan program KKN terintegrasi dengan Program PkM KI di Penang, Johor, Sabah Kinablu, Kuching Serawak, Semenanjung Kuala Lumpur, dan sekitarnya. Program KKN KI yang dikoordinasikan oleh Ketua ALPTK PTMA yang sekaligus Rektor UMS, Prof Harun Joko Prayitno dan yang dilaksanakan secara berkelanjutan ini mendapatkan apresiasi dari Bapak Dubes RI, Bapak Ketua DCM, dan Bapak Atdikbud RI Prof M. Firdaus.

Program ini menjadi bagian dari bentuk komitmen nyata terhadap penguatan akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. Para pengelola SB Sanggar Belajar merasa sangat terbantu dan menerima manfaatnya. Program ini oleh KBRI ditingkatkan dan dikembangkan dari semula hanya 13 SB menjadi saat ini sebanyak 77 SB. Dan untuk mendukung pengembangan SB, KBRI mengajak sebanyak 102 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lain dari Indonesia untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut dilaksanakan pada Selasa, 9 September 2025, bertempat di Hotel Nilai Spring Resort, Negeri Sembilan, Malaysia. Acara ini turut disaksikan langsung oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, serta pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Dr Harun Joko Prayitno, yang hadir sebagai salah satu pihak penandatangan, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan langkah strategis untuk memperluas pengabdian perguruan tinggi Indonesia di ranah internasional. "Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung KBRI dalam menyediakan pendidikan yang layak dan bermutu bagi anak-anak pekerja migran. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat menghadirkan kontribusi nyata di Sanggar Bimbingan yang menjadi pusat pembelajaran anak-anak Indonesia di Malaysia," ujarnya.

Dalam perjanjian tersebut, para pihak sepakat bahwa ruang lingkup kerja sama meliputi:

1.⁠ ⁠Penyelenggaraan KKN Internasional Mengajar dan pengabdian masyarakat di Sanggar Bimbingan.

2.⁠ ⁠⁠Pengembangan sumber daya manusia untuk peningkatan kualitas tenaga pendidik.

3.⁠ ⁠⁠Penempatan mahasiswa dan dosen pembimbing di berbagai wilayah di Semenanjung Malaysia.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dengan KBRI. “Kami percaya, melalui sinergi ini, pendidikan anak-anak pekerja migran dapat ditingkatkan kualitasnya sehingga mereka tidak tertinggal dalam memperoleh hak pendidikan. Program ini sekaligus memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia,” ungkapnya.

Kesepakatan kerja sama ini akan berlaku selama empat tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Kehadiran 102 perguruan tinggi sebagai peserta penandatangan menunjukkan tingginya komitmen dunia akademik Indonesia dalam memberikan solusi konkret atas tantangan pendidikan di luar negeri.

Dengan adanya MoU ini, diharapkan tercipta keberlanjutan program pendidikan dan peningkatan kapasitas generasi muda Indonesia di Malaysia, sehingga mampu membangun masa depan yang lebih baik bagi komunitas diaspora Indonesia.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |