3 hours ago
4
Anggota Kepolisian melakukan penjagaan di pintu gerbang Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Seratus lebih pekerja Kebun Binatang Bandung melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang masuk Kebun Binatang arah selatan Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat (12/9/2025). Mereka meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) membuka kembali aktivitas Kebun Binatang Bandung dan mencabut garis polisi yang terpasang.
Seperti diketahui, pascasengketa lahan Kebun Binatang Bandung dan terjadi kericuhan, objek wisata tersebut ditutup sejak tanggal 6 Agustus lalu. Akibatnya, para pekerja mengaku terdampak termasuk kehidupan ratusan satwa terancam dari sisi perawatan dan makanan.
Para pekerja, membawa sejumlah poster tuntutan kepada Kementerian Kehutanan. Mereka pun membawa sejumlah boneka seperti monyet, kura-kura dan boneka singa yang merepresentasikan satwa di Kebun Binatang Bandung.
Ketua Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Bandung Zoo Yaya Suhaya mengatakan, Kebun Binatang Bandung telah ditutup sebulan lebih sejak tanggal 6 Agustus. Namun, pemeliharaan dan perawatan satwa masih berjalan baik dari sisi kesehatan dan nutrisi makanan.
"Kalau untuk pekerja sampai saat ini kita masih mendapatkan dibayar full 100 persen cuma tentunya untuk operasional atau manajemen mungkin itu sangat-sangat berkurang ya. Karena otomatis tidak ada pemasukan untuk selama penutupan," ujar Yaya, Jumat (12/9/2025).
Ia menyebut jumlah pekerja di Kebun Binatang Bandung sebanyak 145 orang yang turut terdampak. Ia berharap agar Kementerian Kehutanan untuk membuka kembali. "Tolonglah kami segera diupayakan untuk segera dibuka supaya kami bisa menjalankan operasional dan merawat satwa-satwa ini dengan baik. Karena kami juga dengan ditutup seperti ini, belum tentu kedepannya seperti apa," katanya.
Yaya khawatir, apabila terus ditutup akan berdampak parah kepada para karyawan dan satwa. Selain itu, masyarakat yang ingin mengakses Kebun Binatang Bandung pun tidak bisa berkunjung termasuk mereka yang hendak melaksanakan penelitian. "Jadi dengan penutupan ini kami sangat menganggu konsentrasi kami. Mungkin fokus kami akan menjadi berkurang ya dengan kejadian-kejadian seperti ini," kata dia.
