Seorang Balita Ditemukan Menangis di Samping Jenazah Ayahnya, Terungkap Saat Kerabat Datang

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Kematian seorang warga di Blok Dingkel RT 004 RW 003 Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, menggegerkan warga sekitarnya. Pasalnya, korban diperkirakan sudah meninggal beberapa waktu sebelumnya dan hanya ditemani seorang anak balitanya yang terus menangis di samping jenazah sang ayah.

Korban yang bernama Mugiono (32) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar di rumahnya yang terkunci dari dalam, Kamis (11/9/2025). Selama ini, korban hanya tinggal berdua dengan anaknya, RP (4), sedangkan istrinya, Wati Handayani (30) bekerja sebagai buruh migran di Hongkong.

Kapolsek Juntinyuat, Iptu Trio Tirtana menjelaskan, kematian korban terungkap setelah istrinya, Wati, merasa curiga karena tak bisa menghubungi korban. Istri korban yang ada di Hongkong kemudian menelepon kakaknya, Tarsudi (42), dan memintanya untuk mengecek keberadaan korban di rumahnya.

Permintaan itu kemudian dituruti Tarsudi yang langsung mendatangi rumah korban. Namun sesampainya di rumah korban, Tarsudi mendapati rumah korban dalam keadaan terkunci dari dalam dan tidak ada jawaban meski pintu rumah telah diketuk berulang kali.

“Di dalam rumah ada seorang anak korban berusia empat tahun berjenis kelamin laki – laki yang menangis dan saksi pun langsung mencongkel jendela depan dengan menggunakan sebuah golok karena pintu dalam keadaan terkunci dari dalam,” kata Trio, Jumat (12/9/2025).

Setelah berhasil memasuki rumah korban, Tarsudi melihat korban Mugiono dalam keadaan meninggal dunia. Saksi langsung membawa anak korban ke luar dan memberitahukan hal tersebut ke warga lainnya. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke aparat desa setempat. Laporan itu kemudian diteruskan ke Bhabinkamtibmas dan polsek.

Petugas Inafis Satreskrim Polres Indramayu serta petugas Puskesmas Pondoh kemudian melakukan pemeriksaan. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Indramayu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Hasil pemeriksaan Tim Inafis dan Tim Medis Puskesmas Pondoh serta RSUD Indramayu, pada tubuh korban tidak ditemukan luka-luka ataupun tanda-tanda kekerasan lainnya. Korban diduga sakit,” jelas Trio.

Menurut keterangan istri korban dan saksi-saksi diketahui bahwa sebelumnya korban mengeluhkan badannya terasa sakit dan capek. Korban sehari-hari bekerja serabutan sebagai buruh tani dan buruh bangunan. “Saksi dan warga sekitar terakhir melihat korban masih hidup pada Selasa, 9 September 2025 sekitar pukul 16.00 WIB. Dari keterangan tim medis diperkirakan korban meninggal sudah lebih dari delapan jam sehingga tubuh korban mengalami lebam mayat,” kata Trio.

Dari hasil pemeriksaan, barang-barang milik korban, seperti sepeda motor dan lainnya, tidak ada yang hilang. Selain itu, kondisi rumah korban juga dalam keadaan rapih. “Pihak keluarga korban menerima atas meninggalnya korban karena musibah dan takdir, serta menolak untuk dilakukan otopsi,” katanya. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |